Skip to main content
Artikel

Membangun Sikap Anti Narkoba

Dibaca: 348 Oleh 29 Mei 2020November 28th, 2020Tidak ada komentar
Membangun Sikap Anti Narkoba
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Menurut data BNN Tahun 2019, angka prevalensi penyalahguna Narkoba di Indonesia sebesar diangka 3,41 Juta jiwa (1,8) dari total penduduk usia produktif (usia 10-59 tahun)di Indonesia. Terjadi penurunan sekitar 0,6% dari tahun tahun sebelumnya. Sehingga hampir sekitar satu juta jiwa penduduk Indonesia berhasil diselamatkan dari pengaruh narkotika.

Hal ini tentu saja merupakan upaya bersama dan bukti nyata kerja keras BNN dan instansi terkait dalam memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba. Khusus upaya pencegahan,  dilakukan dengan menyasar golongan remaja serta lingkungan keluarga.

Perlu diketahui, masa remaja merupakan masa peralihan (adolosense) dalam tahap perkembangan ini. Masa remaja mempunyai karakteristik yang  berkembang karena pengaruh lingkungan sosialnya (keluarga, sekolah, masyarakat) yang kemudian melekat dalam kepribadian remaja tersebut.

Oleh karena itu, perlu pengarahan dan pembinaan di masa-masa ini agar remaja mampu menemukan jati dirinya. Sehingga dapat membangun sikap ketahanan diri dari pengaruh buruk, terutama Narkoba.

BNN telah melakukan penelitian mengenai ketahanan diri anti Narkoba, dengan sample Remaja di seluruh Indonesia,  dan alat ukur ketahanan diri remaja yaitu ADS (Anti Drug Scale).  Dalam penelitian ini, terdapat 3 Dimensi sebagai tolok ukur ketahanan diri remaja yaitu self regulation, Assertiveness dan reaching Out. 3 dimensi ini diperlukan untuk mengetahui kemampuan individu dalam menghadapi dorongan, keinginan/ pengaruh untuk menyalahgunakan narkoba.

Dimensi yang pertama adalah self regulation artinya kemampuan untuk mengontrol tingkah laku serta menggunakan kemampuan berfikirnya untuk dapat bereaksi terhadap lingkungannya.

Dimensi kedua Assertiveness diartikan sebagai bentuk ketegasan. Ini penting dilakukan agar remaja tidak mudah dibujuk rayu untuk dan mampu bersikap tegas terhadap hal hal buruk serta mempunyai daya tolak, khususnya terhadap bujuk rayu pengedar Narkoba.

Dimensi yang terakhir adalah reaching out diartikan sebagai kemampuan mengatasi masalah dan menemukan jalan keluar dari problematika yang dihadapi.

Tiga dimensi diatas merupakan sikap positif yang perlu ada dan tumbuh dalam diri remaja. Diharapkan, nantinya dapat berguna untuk menentukan arah  hidupserta mampu menjadi remaja/generasi muda yang unggul berprestasi tanpa Narkoba. Oleh: Solikhah Ernawati,S.H

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel